Assalamualaikum, saya Rendy Pratama Putra, seorang pemerhati kota bandung, pecinta kopi, bobotoh persib dan penikmat musiik bergenre rock n roll terutama band the rolling stones yang sedang belajar menjadi masyarakat modern dengan membiasakan diri menggunakan sepeda untuk beraktivitas. Saya tumbuh besar di kota bandung, sejak lahir hingga tulisan ini diturunkan saya berusia 24 tahun, seluruh pendidikan saya di selesaikan di kota bandung tercinta, dari mulai TK – Perguruan Tinggi jadi tidak salah kalo saya sangat cinta dengan kota ini, kota yang telah membesarkan saya, kota yang telah memberikan pengalaman, kota yang di ciptakan oleh tuhan ketika tuhan sedang tersenyum.
Tak banyak jenis olahraga yang mampu bermetamorfosis menjadi sarana hiburan, sarana komunikasi, dan akhirnya menjadi gaya hidup. Meski tak semata merupakan jenis olahraga, aktivitas bersepeda tampaknya menjadi fenomena itu. Bersepeda tumbuh menjadi hobi yang sangat populer, menjawab kebutuhan berbagai lapisan usia, dan merambah beragam strata sosial ekonomi.Dalam lima tahun terakhir ini, gairah masyarakat bersepeda di Bandung semakin tinggi, apalagi saat ini di bandung ada program jumat bersepedah yang di gagas oleh walikota Ridwan Kamil, makin banyak saja orang yang menggunakan sepedah di kota kembang ini. Marak dan menggeliatnya aktivitas bersepeda di Bandung seharusnya ditangkap oleh para pemegang kebijakan untuk dapat lebih berpihak pada kepentingan masyarakat. Selain memberikan sejumlah fasilitas kemudahan untuk para pesepeda yang menggunakan jalan umum,parkiran dan keamanan bahkan kalo bisa bersepda di bandung di atur oleh undang-undang, ini juga sebenarnya dapat menjadi ajang pariwisata unggulan di Bandung untuk menarik para wisatawan dari luar Bandung. Barangkali perlu juga belajar dari negara lain seperti Belanda, Denmark, dan Jerman yang pemerintahnya menyiapkan infrastruktur yang bersahabat dan sistem transportasi sepeda yang terintegrasi penuh dengan transportasi umum, namun tetap aman bagi pesepeda.
Sekarang, waktu telah berubah. Banyak masyarakat yang mengubah pemikirannya mengenai sepeda. Dahulu sepeda dianggap sebagai alat ransportasi pedesaan, hanya untuk olahraga semata atau bahkan tidak berguna sama sekali. Seakan – akan sepeda itu hanya alat transportasi rakyat jelata. Sekarang, dari muda sampai tua, kaya ataupun miskin banya yang memiliki hobi untuk bersepeda. meskipun untuk sekarang ini kebanyakan orang hanya bersepeda sebagai alat untuk menyenangkan hati, semisal bersepeda ketika CFD, mungkin di kemudian hari dari yang tadinya hanya sebagai alat untuk menyenangkan hati dikala ada event, akan berubah menjadi sebuah kebiasaan yang menyehatkan diri ataupun dunia. Salam gowes ! dan nikmati indahnya hidup dari atas sepeda roda dua.
*Dikutip dari beberapa sumber
Rendystones 